PENDAHULUAN
Refleksi perkembangan konteks dunia terkait dengan sejarah,
struktur kemasyarakatan suatu negara dalam situasi dan kondisi tertentu sangat
menentukan konstelasi geopolitik dan geostrategi kebijakan politik suatu negara
dalam suatu interaksi tatanan dunia yang sangat kompleks. Interaksi banyak
negara tersebut memiliki hubungan struktural dan hierarkis yang kompleks,
misalnya hubungan Utara-Selatan terkait dengan pertumbuhan yang tidak seimbang
yang mana mayoritas negara-negara Utara ialah negara maju yang unggul dalam
bidang informasi, penguasaan teknologi, dengan struktur masyarakat yang mudah
menerima perubahan (dinamis dan terbuka). Sedangkan sebagian besar negara di
belahan Selatan ialah negara berkembang dan terbelakang baik dalam aspek
ekonomi, teknologi, informasi, dengan struktur masyarakatnya yang cenderung
tertutup (isolasionis).
Dalam perkembangan negara yang demikian, negara yang lebih
unggul cenderung menggantikan negara yang mengalami kemerosotan sehingga selalu
terdapat kecenderungan jatuh bangunnya suatu supremasi, dicontohkan jatuhnya
supremasi Inggris Raya bersamaan dengan diakuinya hegemoni Amerika Serikat,
hingga sekarang dikenal dengan kebangkitan Asia melalui perekonomian Chna dan
India yang menyaingin Amerika Serikat dan Jepang. Peran perekonomian yang
menggnati secara parsial konsep hardpower militer, angkatan laut yang
mendominasi pasca Revolusi Industri Inggris dan pasca Perang Dingin, menjadikan
tatanan dunia lebih bersifat multipolar daripada bipolar maupun unipolar.
Peranana ekonomi dan munculnya isu-siu baru yang menarik
perhatian negara-negara secara keseluruhan seperti isu lingkungan dan pemanasan
global, mengakibatkan peranan aktor lain seperti organisasi internasional,
rezim internasional, serta perusahaan internasional mutlak diperlukan untuk
melengkapi fungsional peranan negara. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa
konseptualisasi “Geopolitik” yang sarat dengan perlombaan militer, politik
ekspansi, dan kewilayahan kehilangan esensi, meskipun tidak sepenuhnya,
digantikan oleh konseptualisasi “Geopolitics’ yang lebih luas dalam beragam
aspek.
Pengertian Geostrategi
Geostrategi
merupakan strategi dalam memanfaatkan kondisi geografi negara untuk menentukan
tujuan , kebijakan. Geostrategi merupakan pemanfaatan lingkungan untuk mencapai
tujuan politik. Geostrategi juga merupakan metode mewujudkan cita-cita
proklamasi. Geostrategi juga untuk mewujudkan, mempertahankan integrasi bangsa
dlm masyarakat majemuk dan heterogin
Geostrategic adalah strategi dalam
memanfaatkan konstelasi geografi Negara Indonesia untuk menentukan kebijakan,
tujuan dan sarana – sarana untuk mencapai tujuan nasional bangsa Indonesia,
serta memberi arahan tentang bagaimana merancang strategi pembangunan guna
mewujudkan masa depan yang lebih baik, aman dan sejahtera. Geostrategi
Indonesia bukanlah merupakan geopolitik untuk kepentingan politik dan perang
tetapi untuk kepentingan kesejahteraan dan keamanan Geostrategi Indonesia
dirumuskan dalam wujud konsepsi ”ketahanan nasional” Ketahanan nasional
merupakan kondisi dinamis suatu bangsa, berisikan keuletan dan ketangguhan,
yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, di dalam mengatasi
dan menghadapi segala ancaman, gangguan, hambatan serta tantangan baik yang
datang dari luar maupun dari dalam, yang langsung maupun tidak langsung
membahayakan integritas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan
mengejartujuan nasional
2.2 Fungsi Geostrategi
Fungsi
dan sifat Geostrategi Ketahanan Nasional
a). Sebagai daya tangkal dalam kedudukannya sebagai konsepsi penangkalan, geostrategi Indonesia ditujukan untuk menangkal segala bentuk ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan (AGHT) terhadap identitas, integritas, eksistensi bangsa, dan Negara Indonesia dalam aspek ideology, politik, ekonomi, sosial budaya, dan aspek pertahanan keamanan.
b). Sebagai pengarah pengembangan kekuatan bangsa. Untuk mengarahkan dan mengembangkan potensi kekuatan bangsa dalam yang meliputi bidang ideology, politik, ekonomi, sosial budaya, dan aspek pertahanan keamanan sehingga tercapai kesejahteraan rakyat. Dalam hal ini, ketahanan nasional berfungsi menyatukan pola pikir, pola tindak, dan cara kerja intersekior, dan multidisipliner.
Ketahanan nasional memiliki sifat
a). Sebagai daya tangkal dalam kedudukannya sebagai konsepsi penangkalan, geostrategi Indonesia ditujukan untuk menangkal segala bentuk ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan (AGHT) terhadap identitas, integritas, eksistensi bangsa, dan Negara Indonesia dalam aspek ideology, politik, ekonomi, sosial budaya, dan aspek pertahanan keamanan.
b). Sebagai pengarah pengembangan kekuatan bangsa. Untuk mengarahkan dan mengembangkan potensi kekuatan bangsa dalam yang meliputi bidang ideology, politik, ekonomi, sosial budaya, dan aspek pertahanan keamanan sehingga tercapai kesejahteraan rakyat. Dalam hal ini, ketahanan nasional berfungsi menyatukan pola pikir, pola tindak, dan cara kerja intersekior, dan multidisipliner.
Ketahanan nasional memiliki sifat
(1) manunggal; (2) mawas kedalam; (3)
kewibawaan; (4) berubah menurut waktu; (5)
(2) tidak membenarkan sikap adu kekuasaan
dan adu kekuatan; (6) percaya pada diri
(3) sendiri; (7) tidak tergantung kepada
pihak lain.
Konsep
sifat ketahanan nasional berlapis adalah suatu konsepsi membangun ketahanan
nasional yang dapat dimulai dengan membangun ketahanan individu/ pribadi,
ketahahan keluarga, ketahanan wilayah/daerah, dan ketahanan nasional.Ketahanan
pribadi/ individu dalam interaksinya yang dinamis akan menumbuhkan ketahanan
keluarga yang kuat diharapkan akan menumbuhkan ketahanan lingkungan yang kuat
pula, dan untuk pada gilirannya menumbuhkembangkan ketahanan daerah/wilayah.
Kemudian ketahanan daerah/ wilayah yang kuat dan baik pada akhirnya
mehghasilkan kondisi ketahanan nasional yang tangguh. Dengan demikian ketahanan
nasional individu pribadi sebagai tumpuan (stronghold) membangun ketahanan
nasional.
2.3 Contoh
Geostrategi
a) Kasus
timor- timur
Angkatan
bersenjata Indonesia memasuki Timor Timur pada bulan Desember 1975 dan
kawasan ini menjadi satu dengan Republik Indonesia di tahun 1976.Hal ini
menyebabkan perdebatan di Australia. Di samping itu, kematian limawartawan Australia
di Timor Timur di tahun 1975 telah menjadi perhatianmasyarakat Australia dan
media. Namun pada akhirnya Australia mengakuikedaulatan Indonesia atas Timor
Timur secara de jure tahun 1979. Namundinamika politik dalam negeri Indonesia
telah berubah secara dramatis denganjatuhnya Pemerintahan mantan Presiden
Soeharto. Pada tanggal 30 Agustus1999, melalui jajak pendapat, rakyat Timor
Timur memilih merdeka (78.5%).Pengumuman hasil pemilihan umum tersebut diikuti
dengan kekerasan yangmeluas oleh unsur-unsur pro-integrasi.
b) Integrasi
Timor Timur 1976
Pada
tahun 1975, ketika terjadi Revolusi Bunga di Portugal dan
Gubernur terakhir Portugal di Timor Leste, Lemos Pires, tidak mendapatkan
jawaban dariPemerintah Pusat di Portugal untuk mengirimkan bala bantuan ke
Timor Lesteyang sedang terjadi perang saudara, maka Lemos Pires memerintahkan
untukmenarik tentara Portugis yang sedang bertahan di Timor Leste
untukmengevakuasi ke Pulau Kambing atau dikenal dengan Pulau Atauro. SetelahituFRETILINmenurunkan
bendera Portugal dan mendeklarasikan Timor Lestesebagai Republik Demokratik
Timor Leste pada tanggal 28 November 1975.Menurut suatu laporan resmi dari PBB,
selama berkuasa selama 3 bulan ketikaterjadi kevakuman pemerintahan di Timor
Leste antara bulan September,Oktober dan November, Fretilin melakukan
pembantaian terhadap sekitar 60.000penduduk sipil (sebagian besarnya wanita dan
anak2 karena para suami merekaadalah pendukung faksi integrasi dengan
Indonesia). Berdasarkan itulah,kelompok pro-integrasi kemudian mendeklarasikan
integrasi dengan Indonesiapada 30 November 1975 dan kemudian meminta dukungan
Indonesia untukmengambil alih Timor Leste dari kekuasaan FRETILIN yang
berhaluan Komunis.
2.4 Geostrategi Indonesia Dalam
Kepentingan Teritorial
Indonesia
tentu patut mewaspadai perkembangan yang terjadi terutama di kawasan Asia
Pasifik. Sebab konsekuensi letak geografis Indonesia di persilangan jalur lalu
lintas internasional, maka setiap pergolakan berapapun kadar intensitas pasti
berpengaruh terhadap Indonesia. Apalagi jalur suplai kebutuhan dasar terutama
minyak beberapa negara melewati perairan Indonesia. Jalur pasokan minyak dari
Timur Tengah dan Teluk Persia ke Jepang dan Amerika Serikat, misalnya,
seIndonesiar 70% pelayarannya melewati perairan Indonesia.
Karenanya sangat wajar bila berbagai
negara berkepentingan mengamankan jalur pasokan minyak ini, termasuk di
perairan nusantara, seperti, Selat Malaka, Selat Sunda, Selat Lombok, Selat
Makasar, Selat Ombai Wetar, dan lain-lain. Pasukan Beladiri Jepang secara
berkala dan teratur mengadakan latihan operasi jarak jauh untuk mengamankan
area yang mereka sebut sebagai "life line," yakni, radius sejauh 1000
mil laut hingga menjangkau perairan Asia Tenggara. Hal yang sama juga dilakukan
Cina, Australia, India, termasuk mengantisipasi kemungkinan terjadi penutupan
jalur-jalur vital tersebut oleh negara-negara di seIndonesiarnya (termasuk
Indonesia.)
Keberadaan Indonesia dipersilangan jalur
pelayaran strategis, memang selain membawa keberuntungan juga mengandung
ancaman. Sebab pasti dilirik banyak negara. Karena itu sangat beralasan bila
beberapa negara memperhatikan dengan cermat setiap perkembangan yang terjadi di
Indonesia. Australia misalnya, sangat kuatir bila Indonesia mengembangkan
kekuatan angkatan laut, yang pada gilirannya dapat memperketat pengendalian
efektif semua jalur pelayaran di perairan nusantara.Penetapan sepihak selat
Sunda dan selat Lombok sebagai perairan internasional oleh Indonesia secara
bersama-sama ditolak oleh Amerika Serikat, Australia, Canada, Jerman, Jepang,
Inggris dan Selandia Baru. Tentu apabila dua selat ini menjadi perairan
teritorial Indonesia, maka semua negara yang melintas di wilayah perairan ini
harus tunduk kepada hukum nasional Indonesia, tanpa mengabaikan kepentingan
internasional
Konsepsi
Geostrategi
Suatu strategi
memanfaatkan kondisi geografi Negara dalam menentukan kebijakan, tujuan, sarana
utk mencapai tuj-nas (pemanfaatan kondisi lingkungan dalam mewujudkan tujuan
politik). Geostrategi Indonesia diartikan pula sebagai metode untuk mewujudkan
cita-cita proklamasi sebagaimana yang diamanatkan dalam pembukaan dan UUD 1945.
Ini diperlukan utk mewujudkan dan mempertahankan integrasi bangsa dalam
masyarakst majemuk dan heterogen berdasarkan Pemb dan UUD 1945.
Geostrategi
Indonesia dirumuskan dalam wujud Ketahanan Nasional. Geostrategi Indonesia
tiada lain adalah ketahan nasional Ketahanan Nasional mrpk kondisi dinamik
suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan
kekuatan nasional, di dalam menghadapi dan mengatasi segala ATHG baik yang
datang dari luar maupun dari dalam, yang langsungg maupun tidak langsug
membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta
perjuangan mengejar tujuan nasional. Tannas diperlukan bukan hanya konsepsi
politik saja melainkan sebagai kebutuhan dalam menunjang keberhasilan tugas
pokok pemerintah, seperti Law and order, Welfare and prosperity, Defence and
security, Juridical justice and social justice, freedom of the people.
Konsepsi dasar Ketahan Nasional
Model
Astagatra merupakn perangkat hubungan bidang kehidupan manusia dan budaya yang
berlangsung diatas bumi degan memanfaatkan segala kekayaan alam. Terdiri 8
aspek kehidupan nasional
1. Tiga aspek (tri gatra) kehidupan
alamiah, yaitu :
a) Gatra letak dan kedudukan geografi
b) Gatra keadaan dan kekayaan alam
c) Gatra keadaan dan kemampuan penduduk
2. Lima aspek (panca gatra) kehidupan
social, yaitu :
a) Gatra ideology
b) Gatra Politik
c) Gatra ekonomi
d) Gatra social budaya
e) Gatra pertahanan dan keamanan.
Terdapat hubungan korelatif dan
interdependency diantara ke-8 gatra secara komprehensif dan integral.
Asas-
Asas Ketahanan Nasional Indonesia
Asas Ketahanan Nasional Indonesia adalah tata laku yang didasari nilai-nilai yang tersusun berlandaskan Pancasila, UUD 1945 dan Wawasan Nasional yang terdiri dari :
1. a. Asas Kesejahteraan dan Keamanan
Kesejahteraan dan keamanan dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan dan merupakan kebutuhan manusia 8 yang mendasar dan esensial, baik sebagai perorangan maupun kelompok dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan demikian kesejahteraan dan keamanan merupakan asas dalam sistem kehidupan nasional dan merupakan nilai intrinsik yang ada padanya. Dalam realisasinya kondisi kesejahteraan dan keamanan dapat dicapai dengan menitikberatkan pada kesejahteraan tetapi tidak mengabaikan keamanan. Sebaliknya memberikan prioritas pada keamanan tidak boleh mengabaikan kesejahteraan. Oleh karena itu, keduanya harus selalu ada, berdampingan pada kondisi apapun sebab keduanya merupakan salah satu parameter tingkat ketahanan nasional sebuah bangsa dan negara.
2. Asas komprehensif intergral atau menyeluruh terpadu
Sistem kehidupan nasional mencakup segenap aspek kehidupan bangsa secara utuh menyeluruh dan terpadu dalam bentuk perwujudan persatuan dan perpaduan yang seimbang, serasi dan selaras dari seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan demikian, ketahanan nasional mencakup ketahanan segenap aspek kehidupan bangsa secara utuh, menyeluruh dan terpadu (komprehensif integral)
3. Asas mawas ke dalam dan mawas ke luar
Sistem kehidupan nasional merupakan perpaduan segenap aspek kehidupan bangsa yang saling berinteraksi. Disamping itu, sistem kehidupan nasional juga berinteraksi dengan lingkungan sekelilingnya. Dalam prosesnya dapat timbul berbagai dampak baik yang bersifat positif maupun negatif. Untuk itu diperlukan sikap mawas ke dalam dan ke luar.
• Mawas ke dalam
Mawas ke dalam bertujuan menumbuhkan hakikat, sifat dan kondisi kehidupan nasional itu sendiri berdasarkan nilainilai kemandirian yang proporsional untuk meningkatkan kualitas derajat kemandirian bangsa yang ulet dan tangguh. 9 Hal itu tidak berarti bahwa ketahanan nasional mengandung sikap isolasi dan atau nasionalisme sempit (chauvinisme).
• Mawas ke luar
Mawas ke luar bertujuan untuk dapat mengantisipasi dan ikut berperan serta menghadapi dan mengatasi dampak lingkungan strategis luar negeri, serta menerima kenyataan adanya saling interaksi dan ketergantungan dengan dunia internasional. Untuk menjamin kepentingan nasional, kehidupan nasional harus mampu mengembangkan kekuatan nasional, agar memberikan dampak keluar dalam bentuk daya tangkal dan daya tawar. Namun demikian, interaksi dengan pihak lain diutamakan dalam bentuk kerjasama yang saling menguntungkan.
3. Asas kekeluargaan
Asas kekeluargaan mengandung keadilan, kearifan, kebersamaan, kesamaan, gotong-royong, tenggang rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam asas ini diakui adanya perbedaan yang harus dikembangkan secara serasi dalam hubungan kemitraan serta dijaga agar tidak berkembang menjadi konflik yang bersifat antagonistik yang saling menghancurkan.
Perkembangan Geostrategi Di Indonesia
Geostrategi Indonesia dirumuskan dalam bentuk
Ketahanan Nasional yang unsur-unsur tamanya terdiri dari dan kualita kekuatan/ketangguhan. Keuletan
sesungguhnya merupakan satu kualita integratif yang menunjukan adanya
kebersamaan diantara sesama komponen yang dijiwai oleh semangat kekeluargaan.
Keuletan diperlukandalam menghadapi
tantangan/tekanan dari luar yang harus dihadapisecara elastis konsisten
dan berlanjut. Tanpa adanya kualita keuletan
maka jaringan sosial masyarakat akan retak atau bahkan putus apabila dihadapkan
pada tantangan / tekanan yang berkepanjangan . memerlukan keuletan masyarakat
agar tidak terjadi hal-hal yang mengakibatkan perpecahan dalam
masyarakat karena masyarakat memiliki kelenturan yang mampu mengabsorbir
tekanan kesulitan ekonomi. Memang, keuletan
masyarakat dapat diandaikan dalam bahasa mekanika seolah-olah sebagai koefisien
kelenturan pegas, yang sudah barang tentu memiliki ambang batas, diatas
mana tekanan dari luar tidak lagi dapat
ditahan dan pegaspun akan kehilangan kelenturannya dan patah.
Sebaliknya, unsur kekuatan/ketangguhan merupakan kemampuan untuk tumbuh dan berkembang dari masyarakt bangsa ke arah tata
kehidupan yang lebih baik dikemudian hari.Semakin tinggi kualita/ketangguhan maka semakin besar pula tekanan yang
dapat ditahan dan dilawan tanpa adanya kualita ini masyarakat akan stagnan, dan apabila hal ini terjadi maka lama
kelamaan akan mundur dimakan waktu .
Kekuatan atau ketangguhan untuk berkembang merupakan kualita kemampuan yang harus memiliki setiap masyarakat bangsa, sebab kebutuhan
kepentingan meningkat setiap saat sejalan dengan bertambahnya jumlah
penduduk maupun tingkat kesejahteraannya . Tiap
generasi anak bangsa mengharapkan,dan ini sangat wajar, bahwa
kehidupannya dikemudian hari lebih baik dari generasi diatasnya . Ini adalah
sikap positif terhadap kemampuan bangsa secara keseluruhankarena dengan demikian tiap generasi termotivasi
secara positif untuk mengembangkan dirinya sejalan dengan tuntutannya
sendiri. Pemenuhan kebutuhan itu merupakan bagian dari rasa aman dan keamanan
(sekuriti) bangsa. Namun demikian dalam
pencapaian cita-cita itu satu masyarakat bangsa tidak berada dalam ruang hampa,
melainkan berada ditengah-tengah masyarakat kawasan (sub-kawasan) disekitarnya
. Karena itu pencapaian cita-cita harus
didasarkan atas pertimbangan lingkungan, apalagi dalam zaman global yang
tanpa batas. Selain dari itu perlu juga disadari bahwa peningkatan keamanan,
dari sisimiliter,untuk pengamanan satu bangsa pada dasarnya dapat meningkatkan
rasa tidak aman (in-security feeling) dari bangsa sekitarnya sehingga kesadaran
ruang amat diperlukan.
Tujuan
Pengembangan Konsep Geostrategi Di Indonesia
Menyusun
dan mengembangkan potensi kekuatan nasional baik yang berbasis pada aspek
ideologi, politik, sosial budaya dan hankam danaspek-aspek alamiah bagi upaya kelestarian dan eksistensi hidup negara dan
bangsa untuk mewujudkan cita-cita proklamasi dan tujuan nasional.
Menunjang tugas pokok pemerintahan Indonesia dalam :
• Menegakkan hukum dan ketertiban
• Terwujudnya kesejahteraan dan kemakmuran
• Terselenggaranya pertahanan dan keamanan
• Terwujudnya keadilan hukum dan keadilan sosial
• Tersedianya kesempatan rakyat untuk mengaktualisasikan diri.
Strategi
Perwujudan Geostrategi Indonesia
Dalam menghadapi
tututan dan tantangan perlu digunakan strategiseperti:
a. Jalur Pembinaan
1)
Strategi pembinaan setiap individu, dimaksudkan untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang berwawasan
nasional, dilaksanakan dengan strategi 4 (empat) jalur, yaitu :
a. Jalur pembinaan keluarga,
ditujukan untuk menjangkau para pemudadan remaja dalam menghayati norma-norma
moralita bangsa didalam suasana
lingkungan keluarga . Upaya ini diharapkan agar sejak awal dapatmenanamkan masalah kebangsaan, rasa kebangsaan
serta kerukunan hidup berkeluarga dan bermasyarakat.
b. Jalur pembinaan
pendidikan, ditujukan untuk secara formal membina keuletan dan ketangguhan yang
diselaraskan dengan tingkat serta perkembangan daya pikir serta pemikiran anak didik .
c. Jalur pembinaan lingkungan kerja
ditujukan untuk menjangkau lapisan masyarakat yang berada pada tingkatan umur
kerja. Dengan menggunakan pendekatan persuasif dan promotif terhadap pimpinan
lingkungan kerja secara tepat diharapkan jalur ini akan paling efektifdisini
terdapat kesempatan untuk menjangkau secara luas setiap kepala keluarga,
sehingga keberhasilan pada jalur ini akan membantujalur pembinaan keluarga.
Jalur pembinaan lingkungan pergaulan, dimaksudkan untuk menjangkau lapisan
masyarakat yang tidak terjangkau
melalui ketiga jalur pembinaan lainnya.
2)
Strategi Pembinaan Masyarakat dimaksudkan untuk mengendalikan agar perkembangan
masyarakat dan pergeserannya tidak menyimpang dari moralita bangsa serta kondusif bagi terlaksanakannya kebijaksanaan
pokok.
Strategi pembinaan 2
(dua) jalur mencakup :
a. Jalur pembinaan langsung, ditujukan
untuk memperoleh hasil langsung secara lebih cepat dengan menggunakan/ melalui
perangkat organisasi pemerintah, organisasi kemasyarakatan yang ada.Peranan pemerintah sangat aktif dan besar
dalam rangka pencapaianhasil segera. Metode yang digunakan antara lain berupa
tatap muka,pemerataan, pengaturan, perijinan dan kewenangan-kewenangan lainyang
dimiliki pemerintah.
b. Jalur pembinaan tidak langsung, ditujukan untuk
merangsang dan menumbuh kembangkan kesadaran masyarakat. Penumbuhan motivasi
ini dilaksanakan melalui media massa, tokoh-tokoh pimpinaninformasi, ormas
serta orpol dan sebagainya.
3) Strategi Pembinaan Kelembagan
Pembinaan kelembagaan
dimaksudkan untuk menciptakan kelancaran pembangunan nasional dan dengan
demikian juga pemantapan dan peningkatan Ketahanan Nasional. Keberhasilan
pembangunan nasional hanya mungkin diwujudkan manakala lembaga-lembaga yang
terlibat dalam pembangunan nasional terancam secara komprehensif integral.
Strategi pembinaan
kelembagaan ditempuh melalui 2 (dua) jalur yaitu :
a. Jalur pembinaan perangkat lembaga, ditujukan
untuk meningkatkan kemampuan setiap lembaga yang terlibat dalam proses
pembangunan pada semua aspek berbangsa dan bernegara. Termasuk didalamnya
adalah pengembangan kelengkapan personil, keahlian personil, mekanisme kerja
dan memantapkan koordinasi vertical, horizontal dan diagonal. Pemantapan
peranan tiap lembaga juga mendapatkan prioriitas pembinaanya terwujud semua
mata rantai lembaga yang utuh.
b. Jalur pembinaan kemampuan manajerial,
ditujukan untuk meningkatkan kemampuan manajerial tiap pejabat pemerintah
maupun swasta di dalam bidang pekerjaan masing-masing. Khusus untuk sektor
swasta pembinaan kemampuan manajerial ini juga ditujukan untuk menumbuhkan
kewiraswataan dikalangan masyarakat.
4) Strategi Pembinaan
Lingkungan Pembinaan lingkungan dimaksudkan untuk menciptakan lingkungan yang kondusif terhadap pembangunan nasional maupun
terhadap kehidupanmasyarakat.
Strategi pembinaan 2
(dua) jalur meliputi :
a. Jalur
pembinaan dampak positif dari lingkungan guna menciptakan dan memperbesar
peluang-peluang yang bermanfaat bagi upaya pembangunan maupun bagi kehidupan
dan penghidupan masyarakat.
b. Jalur penggalangan dampak negatif dari
lingkungan untuk menekan akibat dari dampak negative tersebut agar tetap berada
di bawah ambang toleransi keamanan
dan pengamanan.
PENUTUP
Kesimpulan
Geostrategi merupakan seuatu tindakan yang di dasari oleh
hakikat ketahanan negara yang mewujudkan ciri ciri proklamasi serta mencapai
tujuan-tujuan wawasan nusantara yang
telah di tetapkan, yaitu mewujudkan kesejahteraan,ketentraman,dan keamanan bagi
bangsa Indonesia, dengan demikian ikut serta juga dalam membina kebahagiaan dan
perdamaian bagi seluruh umat manusia
Saran
Konsep geostrategi ini hendaknya terus diterapkan dan
dikembangkan sebagaimana mestinya, bahkan akan lebih baik bila di terapkan dalam kehidupan sehari-hari
NAMA : MEYDINA
CHINTYA N.
NIM :
15101041
PRODI :
MANAJEMEN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar