Kamis, 15 Oktober 2015

Mempertahankan Identitàs Nasional

Muhammad Luqman Nurhakim

15101029

Manajemen

Identitas Nasional Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah ciri khas yang unik dan hanya dimiliki oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia. Identitas Nasional Indonesia lahir dari kesepakatan bangsa-bangsa yang bersatu membentuk NKRI. Dengan pertimbangan sejarah, doktrin, tokoh nasional, agama, primordial dalam pembentukan atau penciptaan Identitas Nasional. Identitas Nasional Indonesia adalah Pancasila, Lagu Indonesia Raya, Bendera Merah Putih, Burung Garuda, Bhinneka Tunggal Ika.

Seiring dengan perkembangan zaman nilai-nilai identitas nasional semakin tergerus. Tergerusnya nilai-nilai identitas nasional dipengaruhi utamanya karena, dampak globalisasi yang memungkinkan masuknya nilai-nilai dari luar negara. Nilai-nilai seperti budaya, sosial, moral, ekonomi dan politik masuk tanpa ada batasan sehingga terjadi perbenturan budaya dalam negara dan luar negara sehingga, menciptakan satu nilai budaya yang baru. Dampaknya, budaya atau nilai-nilai yang ada dalam negeri menjadi berkurang atau tidak menjadi nilai yang diaplikasikan pada kehidupan sehari-hari.

Begitu besarnya pengaruh globalisasi pada eksistensi identitas nasional dapat ditawar dengan melakukan beberapa tindak pemulihan dan pencegahan. Tugas pemerintah mempertahankan identitas nasional dapat dilakukan di berbagai bidang untuk kembali mempertegas keberadaan identitas nasional. Bidang-bidang tersebut adalah sosial, ekonomi, politik, budaya dan utamanya adalah edukasi.

Salah satu unsur penting untuk menggemakan identitas nasional adalah rasa nasionalisme. Nasionalisme adalah kesadaran keanggotaan dalam suatu bangsa yang secara potensial atau aktual bersama-sama mencapai, mempertahankan, dan mengabadikan identitas, integritas, kemakmuran, dan kekuatan bangsanya atau semangat kebangsaan. Membangkitkan nasionalisme bangsa Indonesia dapat ditempuh melalui bidang-bidang yang ditulis sebelumnya.

Dalam hal sosial, pemerintah dapat melakukan program mencintai negara di kalangan sosial. Seperti, mengadakan peringatan hari-hari besar nasional, mengadakan upacara bersama, melakukan sosialisasi kenegaraan. Hal-hal ini dapat meningkatkan nasionalisme bangsa Indonesia.

Dalam bidang ekonomi, pemerintah dapat menetapkan kebijakan yang dapat membuat ekonomi menjadi lebih stabil. Contoh, karena nilai tukar dolar Amerika pada rupiah Indonesia melambung tinggi, banyak kalangan bangsa Indonesia lebih memilih menggunakan mata uang dolar dibanding rupiah dalam melakukan berbagai transaksi pembayaran. Karena, pembayaran akan jadi lebih mahal jika dilakukan dengan rupiah sementara dengan dolar relatif tidak ada perubahan. Rupiah sebagai identitas nasional mulai ditinggalkan sehingga pemerintah harus melakukan kebijakan yang dapat menstabilkan nilai tukar rupiah sehingga menimbulkan kembali kenyamanan bagi masyarakat Indonesia untuk menggunakan rupiah. Selain dalam permasalahan mata uang, kebijakan impor dan ekspor pun harus ditinjau kembali. Negara Indonesia masih dalam tahap perkembangan, keberadaan kebijakan ekspor dan impor menjadi sangat penting untuk menopang kemampuan ekonomi masyarakat Indonesia pada umumnya dan produsen atau penghasil barang dari dalam negeri pada khususnya. Dengan, kebijakan yang mengarah positif ke dalam negeri, maka perkembangan ekonomi masyarakat Indonesia akan lebih terjamin. Selain itu kebijakan ekspor dan impor dapat meningkatkan kecintaan masyarakat Indonesia terhadap produk dalam negeri. Bantuan-bantuan pemerintah dalam bentuk subsidi maupun kebijakan pula mampu mempengaruhi tingkat produksi Indonesia yang umumnya adalah petani dan nelayan. Jika, Indonesia harus mengimpor cabai atau beras dari luar negeri maka itu sudah mencoreng identitas nasional bangsa Indonesia sebagai negara agraris. Kehabisan beras di lumbung padi,

Meningkatkan nasionalisme di bidang politik dapat ditempuh dengan menjunjung tinggi nilai demokrasi Pancasila, meningkatkan partisipasi masyarakat dalam berpolitik. Dan banyak hal yang dapat dilakukan dalam bidang politik untuk membangkitkan nasionalisme dan menegakkan identitas nasional.

Dalam bidang budaya, perayaan tradisi adat, pengukuhan status kepemilikan suatu budaya seperti tari adat, lagu daerah atau hasil karya menjadi salah satu hal yang dapat dilakukan di bidang budaya untuk meningkatkan nasionalisme.

Edukasi atau pendidikan memiliki peran besar dalam mempertahankan identitas nasional. Dalam bidang pendidikan, pemerintah telah mewajibkan wajib belajar 12 tahun pada masa-masa pendidikan itu diwajibkan bagi setiap anak untuk memahami sejarah Indonesia, nilai-nilai dalam Pendidikan Kewarganegaraan dan memiliki jiwa nasionalisme. Namun, sudah menjadi rahasia umum bila anak-anak zaman sekarang telah terbawa arus deras globalisasi sehingga pemerintah perlu menemukan cara lain untuk membentuk kesadaran nasionalisme pada jiwa anak-anak Indonesia untuk menyelaraskan keberadaan identitas nasional dengan berlangsungnya kehidupan berbangsa dan bernegara.

Jadi, dengan besarnya arus globalisasi yang terus mengikis nilai identitas nasional maka diperlukan tindakan untuk mempertahankan identitas nasional dengan membangun fondasi yang kuat salah satunya dalam bidang pendidikan, dan dapat dilakukan melalui kebijakan di bidang-bidang lainnya.

Daftar Pustaka

http://kbbi.web.id/nasionalisme

Materi Identitas Nasional hari Jumat 9 Oktober 2015


Tidak ada komentar:

Posting Komentar