PENDAHULUAN
Untuk mengetahui secara mendalam tentang
Pancasila, perlu pendekatan filosofi. Pancasila dalam pendekatan filsafat
adalah ilmu pengetahuan yang mendalam mengenai Pancasila. Filsafat Pancasila
dapat di definisikan secara ringkas sebagai refleksi dan rasional tentang
Pancasila dalam bangunan bangsa dan Negara Indonesia. Untuk mendapatkan
pengertian yang mendalam , kita harus mengetahui sila-sila yang membentuk
Pancasila itu. Dari masing-masing sila kita akan mengetahui intinya, hakikat
dari pokok-pokok yang terkandung di dalamnya.
PEMBAHASAN
1.
Nilai-nilai
Yang Terkandung Pada Pancasila
Berdasarkan pemikiran filsafati,
Pancasila sebagai filsafat pada hakikatnya merupakan suatu nilai. Rumusan
Pancasila sebagaimana pendapat dalam pembentukan UUD 1945 Alinea IV adalah
sebagai berikut :
-
Ketuhanan
Yang Maha Esa
-
Kemanusiaan
yang adil dan beradab
-
Persatuan
Indonesia
-
Kerakyatan
yang di pimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan /perwakilan
-
Keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Kelima sila dari pancasila pada
hakikatnya adalah suatu nilai. Nilai-nilai yang merupakan perasan dari
sila-sila pancasila tersebut adalah
-
Nilai
ketuhanan
-
Nilai
kemanusiaan
-
Nilai
persatuan
-
Nilai
kerakyatan
-
Nilai
keadilan
Menurut
Prof.Notonegoro, nilai ada tiga macam, yaitu sebagai berikut
a.
Nilai
materiil, sesuatu yang berguna bagi jasmani manusia
b.
Nilai
vital, sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat melaksanakan kegiatan.
c.
Nilai
kerohanian, di bedakan menjadi 4 macam yaitu nilai kebenaran pada akal pikir
manusia, nilai estetika, nilai religius.
Nilai-nilai dasar dari Pancasila
tersebut adalah nilai ketuhanan yang maha esa, nilai kemanusiaan yang adil dan
beradab, nilai persatuan, nilai kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan dan nilai keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia.
Nilai-nilai Pancasila tersebut termasuk
nilai etik atau nilai moral. Nilai ini mendasari nilai berikutnya yaitu, nilai instrumental. Nilai
dasar bersifat tetap dan fundamental Nilai Ketuhanan .
Dari kelima sila-sila tersebut
mengandung makna yaitu :
Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung arti
adanya pengakuan dan keyakinan bangsa terhadap adanya tuhan sebagai pencipta
alam semesta.
Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab
mengandung arti kesadaran sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai
norma /moral dalam hidup bersama atas dasar tuntunan hati nurani dengan
memperlakukan sesuatu hal sebagaimana mestinya.
Nilai persatuan Indonesia mengandung makna
usaha kea rah bersatu dalam beulatan rakyat untuk membina rasa nasionalisme
dalam Negara kesatuan republik Indonesia.
Nilai kerakyatan yang di pimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan mengandung makna suatu
pemerintahan dari rakyat,oleh rakyat,dan untuk rakyatdengan cara bermusyawarah
mufakat melalui lembaga-lembaga perwakilan.
Nilai keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia mengandung makna sebagai dasar sekaligus tujuan yaitu
tercapainya masyarakat Indonesia yang adil dan makmur secara lahiriah maupun
batiniah.
Diterimanya Pancasila sebagai dasar
Negara dan ideologi nasional dari Negara Indonesia karena memiliki konsekuensi
logis untuk menerima dan menjadikan nilai-nilai pancasila sebagai acuan pokok
bagi pengaturan penyelenggaraan bernegara.
PENUTUP
KESIMPULAN
: Bahwa
Pancasila sebagai filsafat negara Republik Indonesia mengandung banyak
makna bahwa setiap aspek kehidupan kebangsaan, dan kemasyarakatan harus
berdasarkan pada nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai
kerakyatan, dan nilai keadilan.
DAFTAR
PUSTAKA
Winarno,S.Pd, 2008, Paradigma Baru
Pendidikan Kewarganegaraan, Edisi Kedua, PT Bumi Aksara
NAMA : UBAIDILLAH
PRODI :MANAJEMEN NIM :
15101052
Tidak ada komentar:
Posting Komentar