I.
PENDAHULUAN
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada saya sehingga saya bisa menyusun tugas tentang materi Filsafat Pancasila ini. Saya
sebagai penyusun materi ini menyadari sepenuhnya bahwa materi ini masih jauh
dari sempurna. Pada kesempatan ini saya mengucapkan banyak terima kasih kepada
narasumber yang telah membantu dalam penyelesaian tugas ini. Semoga materi ini
mampu memberikan manfaat dan mampu memberikan nilai tambah kepada para pembaca.
II.
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Terdapat beberapa pengertian
filsafat , yaitu :
1. Secara etimologis,
kata filsafat dalam Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri
dari kata Philein artinya cinta dan Sophia artinya
kebijaksanaan. Filsafat berarti cinta kebijaksanaan, cinta artinya hasrat yang
besar atau yang berkobar-kobar atau yang sungguh-sungguh. Kebijaksanaan artinya
kebenaran sejati. Filsafat berarti hasrat akan kebenaran sejati.
2.
Secara definisi,
pengertian filsafat dari beberapa para ahli sebagai:
a.
Pengetahuan segala
yang ada (Plato);
b.
Penjelasan rasional
dari segala yang ada; penjaga terhadap realitas yang terakhir (James K. Feibleman);
c.
Usaha untuk
mendapatkan gambaran secara keseluruhan (Harold H. Titus);
d.
Teori tentang
perbincangan kritis (John Passmore);
e.
Sistem kebenaran,
tentang segala sesuatu yang dipersoalkan secara radikal, sistematik dan
universal (Sidi Gazalba);
f.
Refleksi menyeluruh
tentang segala sesuatu yang disusun secara sistematis, diuji secara kritis demi
hakikat kebenarannya yang terdalam serta demi makna kehidupan manusia di
tengah-tengah alam semesta (Damardjati Supadjar).
Berdasarkan
uraian mengenai pengertian filsafat di atas, dapat saya simpulkan bahwa
filsafat adalah alat untuk mencapai atau mencari kebenaran sejati. Namun perlu
diingat bahwa tidak selamanya filsafat digunakan untuk mencapai kebenaran.
B.
Fungsi Filsafat
Hubungan-hubungan tersebut ada yang masih dekat, tetapi ada pula yang telah
jauh. Bahkan ada yang seolah-olah tidak mempunyai hubungan. Ketika ilmu-ilmu
pengetahuan tersebut terus berusaha memperdalam dirinya, maka pada kedalaman
tertentu akhirnya sampai juga pada filsafat. Sehubungan dengan keadaan tersebut
di atas, filsafat dapat berfungsi sebagai sistem interdisipliner. Filsafat
dapat berfungsi menghubungkan ilmu-ilmu pengetahuan yang telah kompleks
tersebut.
C.
Guna Filsafat
Dengan memperhatikan uraian penjelasan dari fungsi filsafat di
atas, filsafat mempunyai kegunaan sebagai berikut:
1. Membuat diri menjadi
manusia yang penuh toleran dan tenggang rasa.
2. Menjadikan diri bersifat dinamis dan terbuka
dalam menghadapi berbagai problem.
3. Melatih diri untuk berfikir kritis dan runtuk dan
menyusun hasil pikiran tersebut secara sistematik.
D.
Sifat Dasar Filsafat
Filsafat juga memiliki beberapa sifat dasar, yaitu
:
1. Mempunyai tingkat keumuman yang tinggi
2. tidak faktawi
3. berkaitan dengan makna
4. berkaitan dengan nilai
5. implikatif
E.
Metode Filsafat
Metode dalam filsafat ada empat macam, yaitu:
1. Metode Analisis,
yaitu melakukan perincian terhadap istilah-istilah atau pertanyaan pertanyaan
ke dalam bagian-bagiannya, agar dapat menangkap makna yang dikandungnya.
2. Metode Sintesis,
yaitu melakukan penggabungan semua pengetahuan yang diperoleh untuk menyusun
suatu pandangan dunia.
3. Metode Analitiko
Sintesis, yaitu penggabungan antara metode sintesis dan analis dengan
melakukan perincian terhadap istilah atau pernyataan, kemudian mengumpulkan
kembali suatu istilah atau pengetahuan itu untuk menyusun suatu rumusan umum.
4. Metode Dialog
Sokrates, yang merupakan dialog antara dua pendirian yang berbeda.
III. KESIMPULAN
Setelah saya berusaha untuk menguraikan
pembahasan mengenai Filsafat Pancasila, saya dapat menyimpulkan bahwa unsur – unsur
Pancasila memang telah di miliki dan di jalankan oleh bangsa Indonesia sejak
dahulu. Dalam materi ini saya menyadari bahwa masih banyak terdapat
kekurangan – kekurangan baik dari bentuk maupun isinya.
Nama : Nurmila Sari
NIM :15101031
PRODI: Manajemen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar