PENDAHULUAN
Pengertian Identitas Nasional adalah kumpulan
nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam berbagai aspek kehidupan
dari ratusan suku yang dihimpun dalam satu kesatuan Indonesia menjadi
kebudayaan nasional dengan acuan pancasila dan Bhineka Tunggal Ika sebagai
dasar dan arah pengembangannya.
Identitas
Nasional di Kalangan Remaja
Era globalisasi ditandai oleh
adanya saling kebergantungan antarnegara. Hal ini menjadi suatu hal yang
tidak bisa dihindari, sebagai konsekuensi dari semakin longgarnya batas negara.
Dunia menjadi tanpa batas, yang ditandai semakin bebasnya arus informasi dan
komunikasi menembus batas-batas teritorial negara, membawa pengaruh dalam
berbagai bidang. Termasuk di dalamnya adalah pola kepribadian, gaya hidup, dan
kesenian. Semakin lemah suatu negara maka akan semakin besar dia terpengaruh
dan bergantung. Sikap pragmatis, individualis, materialis dan hedonis merupakan
hal-hal yang terbawa juga dan berpengaruh pada masyarakat.
Semua pengaruh yang datang dari
globalisasi akan masuk jika daya tahan sebuah bangsa itu rapuh. Nilai-nilai
yang membentuk budaya selama bertahun-tahun akan tergerogoti oleh nilai-nilai
luar karena tidak adanya komitmen kuat. Akhirnya, kebudayaan yang terbentuk
melalui proses panjang, terus menerus dan dimulai dari kebiasaan-kebiasaan serta
dari satuan-satuan kecil (individu, kelompok) sampai kepada satuan yang besar
(suku, bangsa), akan hilang dan tergantikan oleh budaya luar secara pelan-pelan
tapi pasti.
Arus budaya global dengan segala plus dan minusnya, merupakan tantangan besar
bagi penataan nilai-nilai budaya dan watak bangsa (nation and character
building). Hal ini merupakan persoalan serius, jika tidak ingin kehilangan
nilai-nilai dan budaya yang sudah terbentuk berabad-abad. Peningkatan
daya tahan dan komitmen harus dilakukan secara sistematis, terintegrasi dan
holistik.
Kebudayaan bukan semata-mata
kesenian. Kesenian hanyalah bagian sistem kebudayaan. Di dalamnya terdapat
pengendapan tata nilai, penggalian, pelestarian dan pengembangan sehingga
kebudayaan sebagai identitas nasional tetap eksis.
Pendidikan sebagai
pilar utama kehidupan bangsa ini tidak hanya dituntut untuk
menghasilkan manusia-manusia cerdas dan siap berkompetisi secara global.
Melahirkan generasi yang berkepribadian kuat, kepemimpinan yang tangguh serta
merawat, mengembangkan dan mengawal identitas budaya nasional juga merupakan
suatu keharusan. Apalagi di tengah-tengah gencarnya serbuan dan arus bandang
budaya asing yang belum tentu sesuai dengan karakter bangsa serta kondisi
bangsa yang sedang mengalami berbagai dekadensi akibat faktor internal maupun
eksternal.
Diperlukan
strategi budaya untuk menangkal dan memfilter produk budaya asing yang tidak
sesuai. Penanaman nilai-nilai keindonesiaan melalui jalur pendidikan serta
pelibatan masyarakat secara luas adalah salah satu solusinya. Penanaman kebanggaan terhadap
kebudayaan daerah sebagai aset bangsa, sosialisasi dan saling tukar apresiasi
produk-produk budaya etnik yang beraneka ragam, sangat penting untuk
menumbuhkan kepemilikan dan kebersamaan.
Dengan demikian dibutuhkan
kesadaran generasi muda Indonesia, khususnya para pelajar yang mengemban
pendidikan. Disinilah tugas para mahasiswa sebagai insan pendidikan yang
berintelektualitas tinggi. Para mahasiswa hendaknya berpandangan jauh ke depan
terhadap permasalahan budaya nasional saat ini. Bagaimanakah peran yang diharapkan dari mahasiswa dalam mempertahankan kebudayaan nasional sebagai identitas bangsa di era globalisasi ini ?
Idealisme dan intelektualitas dari seorang
mahsiswalah yang di butuhkan untuk menjawab persoalan bagaimana
mempertahankan eksistensi kebudayaan nasional di era gloabalisai ini. Jiwa
kritis dan gagasan-gagasan yang berpijak pada ilmu dan pemikiran yang
konstruktif di harapkan mampu menjadi langkah strategis dalam menjawab
permasalahan ini. Dalam aplikasinya, peran mahasiswa dalam rangka
mempertahankan eksistensi kebudayaan nasional sebagai identitas bangsa
dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa unsur pembentuk kebudayaan
nasional.
Pertama, membangun kebudayaan nasional Indonesia haruslah
mengarah kepada suatu strategi kebudayaan untuk dapat menjawab
pertanyaan, “Akan kita jadikan seperti apa bangsa kita?” yang tentu jawabannya
adalah “menjadi bangsa yang tangguh dan entrepreneurial, menjadi bangsa
Indonesia dengan ciri-ciri nasional Indonesia, berfalsafah dasar Pancasila,
bersemangat bebas-aktif mampu menjadi tuan di negeri sendiri, dan mampu
berperanan penting dalam percaturan global dan dalam kesetaraan juga mampu menjaga
perdamaian dunia”. Kalimat tersebut harus dipegang teguh oleh mahasiswa karena
mahasiswa adalah iron stock dimana dengan ketangguhan idealismenya akan menjadi
pengganti generasi-generasi sebelumnya.
Kedua, sebagai moral force dan pemeran utama dalam
kontrol sosial masyarakat, mahasiswa dituntut untuk menjadi insan yang
berkualitas dan teladan bagi masyarakat. Mahasiswa berkualitas adalah mahasiswa
yang melengkapi dirinya dengan tiga faktor pendukung, yakni kemantapan
intelektual, kematangan emosional, dan kesantunan dalam berperilaku. Hal ini
menjadi beralasan karena mahasiswa adalah bagian dari masyarakat sebagai kaum
terpelajar yang memiliki keberuntungan untuk menempuh pendidikan yang lebih
tinggi yang akan dijadikan sebagai model percontohan bagi masyarakat. Salah
satu budaya berperilaku orang Indonesia yang sudah dikenal masyarakat dunia
yaitu perangainya yang sopan, santun, murah senyum, dan ramah tamah, serta
menghormati orang-orang yang lebih tua, dan kegiatan gotong royong yang sudah
mendarah daging sejak zaman dahulu. Faktanya, ciri khas tersebut sudah mulai
ditinggalkan oleh masyarakat terutama kegiatan gotong royong di kalangan
masyarakat yang hidup di daerah perkotaan. Inilah yang menjadi tugas mahasiswa
untuk menggerakkan kembali sifat-sifat masyarakat Indonesia yang sudah menjadi
identitas bangsa. Selain mahasiswanya sendiri yang harus mencerminkan
perilaku-perilaku tersebut, diperlukan juga program-program kemahasiswaan
seperti KKN (Kuliah Kerja Nyata) ataupun kegiatan lainnya yang bersifat terjun
ke masyarakat.
Ketiga, sebagai intelektual muda yang kelak menjadi
pemimpin-pemimpin bangsa, pada diri mereka harus bersemayam suatu kesadaran
kultural sehingga keberlanjutan negara bangsa Indonesia dapat diperatahankan.
Pembentukan kesadaran kultural mahasiswa antara lain dapat dilakukan dengan
pengotimalan peran mereka dalam pelestarian seni dan budaya daerah sebagai
identitas bangsa. Keterlibatan mereka dalam mempelajari dan mengikuti dunia
seni dan budaya merupakan langkah konkrit dalam mempertahankan identitas bangsa
seperti halnya keikutsertaan mahasiswa dalam UKM seni & budaya daerah.
Keempat, tidak dapat dibantah dan dipungkiri lagi bahwa setiap
bangsa yang mampu menguasai IPTEK dan IT, pastilah bangsa tersebut memiliki
peluang dan kesempatan besar untuk memajukan bangsanya. Logika ini semakin kuat
memberi alasan mengapa mahasiswa perlu berupaya optimal untuk senantiasa
belajar dan menekuni bidang IPTEK dan IT tersebut. Karena pada
hakikatnya kita berada, hidup, tumbuh dan berkembang di dunia yang global dan
dinamis. Sehingga penguasaan IPTEK dan IT sangat memungkinkan kita untuk
memiliki imunitas dan daya kompetisi yang kokoh agar identitas bangsa Indonesia tidak dilindas zaman bahkan dijajah oleh bangsa-bangsa lain di muka bumi
ini. Dalam kajian
ilmu pengetahuan dan teknologi, peran mahasiswa dalam mempertahankan eksistensi
kebudayaan nasional sebagai identitas bangsa sudah tersurat dengan jelas. Hasil
pembelajaran dan pemikiran mahasiswa dalam kurun waktu beberapa tahun
diharapkan mampu menjawab tantangan globalisasi dan mampu memenuhi kebutuhan
serta mengatasi permasalahan masyarakat. Seorang mahasiswa keguruan diharapkan
nantinya mampu menjadi guru profesional yang mampu mencerdaskan kehidupan
bangsa Indonesia. Seorang mahasiswa teknik diharapkan mampu menciptakan teknologi-teknologi
terkini untuk menjawab tantangan global masyarakat Indonesia. Seorang mahasiswa
pertanian diharapkan mampu menciptakan stabilitas pangan nasional dalam rangka
keberlangsungan kehidupan masyarakat Indonesia. Beberapa gambaran tersebut mengindikasikan
bahwa mahasiswa akan sangat berperan dalam menyokong berbagai segi kehidupan
masyarakat demi terciptanya identitas bangsa yang kuat.
Penutup
Dari pembahasan di atas, dapat kita simpulkan bahwa Identitas Nasional
Indonesia adalah ciri-ciri atau sifat-sifat khas bangsa Indonesia yang
membedakannya dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Di era globalisasi ini, eksistensi kebudayaan nasional sebagai identitas
bangsa Indonesia sedang terancam. Mahasiswa sebagai kalangan yang mempunyai
posisi dan bekal strategis diharapkan mampu memberikan perannya untuk
mempertahankan eksistensi kebudayaan nasional. Peran tersebut diterjemahkan
dalam bentuk, mahasiswa sebagai aset kemajuan bangsa di masa depan, mahasiswa
sebagai teladan masyarakat yang berkualitas, mahasiswa sebagai pelestari
kebudayaan & kesenian daerah, serta mahasiswa sebagai pengembang ilmu
pengetahuan dan teknologi berbasis kemasyarakatan.
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar